Sabtu, 03 Maret 2012

Prinsip-Prinsip Directive Counseling

Penyuluh dari aliran ini tidak menerima anggapan bahwa individu dalam dirinya mempunyai sumber yang diperlukan untuk memecahkan masalahnya sendiri. Penyuluh dari aliran ini pada umumnya berpendapat bahwa:
  1. Banyak murid yang belum cukup matang untuk melakukan diagnosa sendiri untuk sampai kepada pemahaman diri dan membuat rencana sendiri tanpa adanya bantuan dari orang yang lebih tua atau orang yang lebih berpengalaman.
  2. Murid lainnya, meskipun telah diberi petunjuk tentang apa yang harus dilakukan dalam hidupnya tidak mau menerima tanggung jawab untuk membuat keputusan sendiri.
  3. Beberapa masalah terlalu berat untuk dapat dipecahkan oleh murid tanpa adanya bantuan orang lain.
Dalam hal ini, Williamson (33,182) dalam tulisannya yang berjudul 'Directive Versus Non-Directive Counseling' yang dimuat dalam California Journal of Secondary Education mengatakan bahwa:
"Sejarah tentang ilmu pendidikan dan juga tentang therapy menunjukkan bahwa beberapa jenis bantuan langsung dari luar kemampuan insani individu seolah-olah diperlukan untuk mencapai pertumbuhan dari dalam".
Penyuluh aliran ini juga berpendapat bahwa murid tidak boleh diberi kebebasan yang mutlak untuk menentukan pilihan. Murid yang belum mencapai kematangan pribadi tidak akan dapat membuat keputusan yang bijaksana. Apabila seorang murid harus membuat keputusan yang mungkin bertentangan dengan kepentingan masyarakat, sekolah atau teman-temannya; atau bahkan mungkin bertentangan dengan minatnya sendiri, penyuluh berkewajiban untuk membantu, bahkan mengendalikan murid dalam proses pembentukan keputusan. Penyuluh mempunyai kewajiban terhadap masyarakat dan terhadap individu yang dibantunya. Dalam hal ini Williamson (14,7-9) mengemukakan:

"Saya percaya bahwa para penyulih tidak perlu membantu murid untuk mengembangkan setiap aspek individualitas yang dimilikinya secara potensil. Sebagai pendidik kita harus membantu murid untuk menjadi individu yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan individualitas, akan tetapi tidak identik. Kita membantu mereka untuk menghindarkan diri dari sifat individualitas yang muncul dalam bentuk pengrusakan diri atau anti-sosial, dan membantu mereka untuk mencapai kebebasan melalui keanggotaan yang penuh dalam kelompok untuk mencapai suatu masyarakat yang terdiri dari individu-individu saling tergantung satu dengan yang lain dan dengan satu idealisme sosial yang tinggi.

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Penyuluhan Directive - Directive Counseling yang mengulas tentang dasar-dasar penyuluhan directive.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1. Nice post gan...
2. Nice info gan...
3. Sangat bermanfaat...
4. Mantap gan
5. Dan lain-lain yang sejenis

Komentar seperti diatas tidak akan ditampilkan. Berkomentarlah yang wajar, yang sesuai dengan tema postingan. Salam sukses dan terima Kasih...