Menyandang predikat sebagai negara kepualauan terbesar di
dunia, dan sebagai negara yang berdiri di lintang garis khatulistiwa, wajar saja jika Indonesia dianugrahi corak dan ragam geografis yang unik dan menantang.
Untuk menaklukkan ragam kontur jalan yang menantang tersebut, tentu dibutuhkan
kendaraan dengan ketangguhan ekstra dengan mesin yang dituntut harus selalu pada status on fire. Lewat ekspedisi
bertajuk Terios 7 Wonders, Daihatsu Terios dengan balutan eksotisme pada
interiornya dan tangguh pada mesin serta garang pada eksteriornya telah
membuktikan bahwa hanya butuh satu kendaraan untuk menaklukkan berbagai variasi
medan yang tersebar di daratan Indonesia. Melintasi jarak tempuh sejauh 2.566KM
dalam rangka mengunjungi 7 lapis surga dunia yang tersebar di antara Jakarta –
Sawarna – Merapi – Tengger – Baluran – Rampitan – Dompu hingga Pulau Komodo
dengan waktu tempuh selama 14 hari cukup menjadi bukti nyata akan ketangguhan dan
kegarangan Daihatsu Terios. Yaah, si tangguh nan eksotis itu bernama Terios.
Saya sendiri bukanlah salah satu dari 7 blogger, 7 media,
atau 7 driver yang ikut dalam perjalanan mengeksplorasi 7 surga dunia disepanjang
Jakarta – Pulau Komodo. Namun, yang saya tahu pasti, Daihatsu Terios memang
benar-benar tangguh disegala medan. Setidaknya saya telah beberapa kali
merasakan bagaimana keeksotisan interior dengan kegarangan eksterior serta
ketangguhan mesin Daihatsu Terios lewat perjalanan panjang setahun dua kali
(baca: mudik lebaran) dengan rute Makassar – Kabupaten Sidrap, Kabupaten Sidrap
– Makassar, dengan kontur jalan yang tidak rata dan berkerikil, belum ditambah kalau hujan turun.
Bahkan jika ada keperluan mendesak, terkadang saya harus mengarungi rute
tersebut (kurang lebih 200KM) dalam satu hari. Alhamdulillah, hingga saat ini, belum ada masalah yang berarti, paling banter ban kempes.
Tanpa terasa, sudah 2 tahun keluarga saya mempercayakan perjalanannya kepada Daihatsu Terios. Saya sendiri adalah anak laki-laki tertua dalam keluarga, sekaligus sebagai driver keluarga. Jadi, saya tahu betul bagaimana performa mesin dari si tangguh nan eksotis ini. Hal ini juga yang membuat saya berani dan percaya diri menuliskan postingan ini.
Tanpa terasa, sudah 2 tahun keluarga saya mempercayakan perjalanannya kepada Daihatsu Terios. Saya sendiri adalah anak laki-laki tertua dalam keluarga, sekaligus sebagai driver keluarga. Jadi, saya tahu betul bagaimana performa mesin dari si tangguh nan eksotis ini. Hal ini juga yang membuat saya berani dan percaya diri menuliskan postingan ini.
Benar
saja, statement dan argument saya, dalam hal ini terkhusus pada kenyamanan dan keeksotisan
interior Terios turut diamini oleh saudara Haris Maulana yang ikut dalam rombongan
#Terios7Wonders, lewat postingan yang mengulas perjalanan hari pertama menuju
Sawarna beliau menuliskan:
“…Tanjakan terjal 45 derajat, bahkan tikungan tajam 180 derajat….. 6 jam perjalanan memang bukanlah waktu yang singkat untuk perjalanan darat, apalagi medan yang dilalui cukup menguras stamina baik pengemudi maupun penumpang. Namun berkat kenyamanan Terios TX ini semua hampir tidak terasa…”
Pada sisi yang lain, terkait ketangguhan mesin Terios, giliran saya yang
mengamini pendapat dari Saudara Haris Maulana. Dalam reportase ekspedisi
#Terios7Wonders hari ketiga yang menjajal kaki merapi di Desa Kinahrejo,
Cangkringan, Sleman beliau menuliskan:
“…Dan memang setelah menjajal ketangguhan Terios (di kaki gunung merapi dengan kontur jalan yang ekstrim), tanpa menggunakan penggerak 4 roda pun Terios sanggup menjelajahi trek yang ekstrim dan berpasir ini.”
Mengenai kegarangan eksteriornya, silahkan lihat kompilasi gambar dibawah ini, atau dengan melihat langsung dengan mata kepala Anda sendiri di jalan-jalan di kota Anda. Saya rasa mustahil jika dalam waktu 3 hingga 5 menit Anda berdiri di pinggir jalan namun tidak melihat satupun si tangguh nan eksotis (baca: Terios) melintas dihadapan Anda.
Opening Ceremony Daihatsu7Wonders Sumber Gambar: Galeri Daihatsu Terios7Wonders |
Pelabuhan Ratu Sumber Gambar: Galeri Daihatsu Terios7Wonders |
Matahari Pagi di Sawarna Sumber Gambar: Galeri Daihatsu Terios7Wonders |
Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan
Dalam perjalanannya mengunjungi 7 surga dunia yang bertajuk #Terios7Wonders, rombongan memulai petualangannya dengan destinasi pertama "Pantai Sawarna", pantai yang lekat dan tenar dengan keelokannya dan sebagai pilihan untuk berselancar bagi wisatawan domestik dan asing. Dalam perjalanan ini, si tangguh nan eksotis Terios mampu dengan mudahnya melibas habis sajian jalan berkelok Ciawi - Sukabumi dan kemudian meneruskan perjalanan ke Pantasi Sawarna dengan mulus dan tanpa hambatan. Tantangan pertama berhasil dilulusi dengan predikat "Sangat Memuaskan".
Plesiran Menuju Jogjakarta
Setelah menguji ketangguhan di jalan berkelok, kali ini si tangguh nan eksotis Terios unjuk kebolehan di rute panjang dari Sawarna menuju Jogjakarta. Pada tantangan kedua ini, si tangguh nan eksotis Terios melaju dengan naungan cuaca yang cukup cerah, dipacu dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan lagi-lagi lulus dengan predikat "Sangat Memuaskan". Melintasi trek panjang dengan konvoi ternyata sangat jauh berbeda dengan perjalanan pribadi. Ketika berkonvoi, ada beberapa aturan yang harus diikuti demi keselamatan dan keamanan peserta konvoi. Beruntung bagi kita karena Saudara Harris Maulana yang turut dalam rombongan bersedia membagikan 7 aturan road trip tersebut. Silahkan baca pada postingan di blognya yang berjudul "Hari ke-2: Tujuh Aturan Road Trip". Nah, agar aman dan selamat sampai tujuan, ada baiknya kita mengadopsi aturan road trip yang telah di-share oleh Saudara Harris. Tim #Terios7Wonders mengaplikasikan aturan-aturan tersebut, dan terbukti efisien dalam berkonvoi.
Menjinakkan Medan Off-Road
Belum puas melahap jalan panjang dan berliku, si tangguh nan eksotis Terios kemudian melanjutkan petualangannya dengan menjajal medan off road di kaki merapi. Oleh tim Daihatsu, perjalanan ini mereka sebut dengan istilah "Lava Tour". Disini, Daihatsu Terios yang lahir dengan sistem penggerak 2 roda (2WD) akan diuji lagi ketangguhannya dengan menjajal medan ekstrim berpasir yang biasanya hanya sanggup dilalui oleh kendaraan 4 wheel drive (4WD). Sebelumnya, rombongan menyempatkan diri untuk menghadiri acara penanaman 10.000 pohon oleh Daihatsu yang bekerjasama dengan pemerintah DIY dan dengan dibantu oleh masyarakat setempat yang dilanjutkan dengan pemberian beasiswa untuk 10 anak yatim berprestasi di lingkungan tersebut. Hasilnya luar biasa menakjubkan. Agar tidak bosan, saya akan mengganti istilah "Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan" dengan istilah lain yang sedikit lebih rumit, serumit tantangan ini. Istilah "Lulus Murni Cum Laude" saya rasa cocok sebagai kalimat euforia atas keberhasilan si tangguh nan eksotis Terios melewati rute ekstrim. "...Tim sangat beruntung karena mengendarai SUV tangguh dan handal..." (Salah satu baris dalam postingan Daihatsu yang berjudul "Daihatsu Terios Jinakkan Medan Off Road Kaki Merapi"). Yeeaaah, si tangguh dan eksotis itu berhasil lagi...
Ranu Pani, Naik-naik ke Puncak Gunung (Jilid II)
Puas menaklukkan kaki gunung merapi, tim Terios Sahabat Petualang kemudian kembali bersiap menghadapi tantangan berikutnya. Dalam perjalanan ini, nampaknya sahabat-sahabat petualang sudah mulai mengeluarkan sifat asli mereka, tidak lagi canggung satu sama lainnya, mulai menciptakan kedekatan dan kehangatan diantara sesama peserta konvoi. Memanfaatkan Handy-Talky untuk berkomunikasi satu sama lainnya untuk bercanda, bermain tebak-tebakan, dan menjalin keakraban selama melintasi rute panjang menuju Malang, Jawa Timur. Dengan modal keakraban dan kehangatan yang telah mereka jalin selama perjalanan, tim bersiap menyambut lika-liku medan pegunungan di Kota Apel, Malang. Disini, surga dunia semakin jelas terlihat. Nampaknya mereka benar-benar telah menemukan apa yang disebut dengan "Hidden paradise", dan salah satu dari 7 Hidden Paradise itu bernama "Ranu Pani".
Menggapai Pulau Dewata
Untuk eksplorasi berikutnya, para sahabat petualang bersama 7 unit si tangguh nan eksotis Terios masih akan disuguhi medan yang tidak kalah ekstrimnya, namun, Daihatsu Terios dengan tenang dan gagahnya terus melaju melintasi jalan bebatuan kerikil dengan kecepatan diatas 40KM/Jam. Wajar saja, integrasi suspensi yang mumpuni dengan balutan interior yang eksotis membuat petualangan tersebut terasa nyaman dan mewah. Penumpang tidak akan merasakan turbulensi meskipun keempat ban Terios menapak di jalan bebatuan. Seperti itulah gambaran ketenangan Daihatsu Terios dalam perjalanannya menggapai surga dunia berikutnya di kawasan Pulau Dewata, Bali. Hidangan Ayam Betutu menunggu sahabat petualang disana. Terus pacu Teriosmu kawan-kawan...
Dalam perjalanannya mengunjungi 7 surga dunia yang bertajuk #Terios7Wonders, rombongan memulai petualangannya dengan destinasi pertama "Pantai Sawarna", pantai yang lekat dan tenar dengan keelokannya dan sebagai pilihan untuk berselancar bagi wisatawan domestik dan asing. Dalam perjalanan ini, si tangguh nan eksotis Terios mampu dengan mudahnya melibas habis sajian jalan berkelok Ciawi - Sukabumi dan kemudian meneruskan perjalanan ke Pantasi Sawarna dengan mulus dan tanpa hambatan. Tantangan pertama berhasil dilulusi dengan predikat "Sangat Memuaskan".
Plesiran Menuju Jogjakarta
Setelah menguji ketangguhan di jalan berkelok, kali ini si tangguh nan eksotis Terios unjuk kebolehan di rute panjang dari Sawarna menuju Jogjakarta. Pada tantangan kedua ini, si tangguh nan eksotis Terios melaju dengan naungan cuaca yang cukup cerah, dipacu dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan lagi-lagi lulus dengan predikat "Sangat Memuaskan". Melintasi trek panjang dengan konvoi ternyata sangat jauh berbeda dengan perjalanan pribadi. Ketika berkonvoi, ada beberapa aturan yang harus diikuti demi keselamatan dan keamanan peserta konvoi. Beruntung bagi kita karena Saudara Harris Maulana yang turut dalam rombongan bersedia membagikan 7 aturan road trip tersebut. Silahkan baca pada postingan di blognya yang berjudul "Hari ke-2: Tujuh Aturan Road Trip". Nah, agar aman dan selamat sampai tujuan, ada baiknya kita mengadopsi aturan road trip yang telah di-share oleh Saudara Harris. Tim #Terios7Wonders mengaplikasikan aturan-aturan tersebut, dan terbukti efisien dalam berkonvoi.
Menjinakkan Medan Off-Road
Belum puas melahap jalan panjang dan berliku, si tangguh nan eksotis Terios kemudian melanjutkan petualangannya dengan menjajal medan off road di kaki merapi. Oleh tim Daihatsu, perjalanan ini mereka sebut dengan istilah "Lava Tour". Disini, Daihatsu Terios yang lahir dengan sistem penggerak 2 roda (2WD) akan diuji lagi ketangguhannya dengan menjajal medan ekstrim berpasir yang biasanya hanya sanggup dilalui oleh kendaraan 4 wheel drive (4WD). Sebelumnya, rombongan menyempatkan diri untuk menghadiri acara penanaman 10.000 pohon oleh Daihatsu yang bekerjasama dengan pemerintah DIY dan dengan dibantu oleh masyarakat setempat yang dilanjutkan dengan pemberian beasiswa untuk 10 anak yatim berprestasi di lingkungan tersebut. Hasilnya luar biasa menakjubkan. Agar tidak bosan, saya akan mengganti istilah "Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan" dengan istilah lain yang sedikit lebih rumit, serumit tantangan ini. Istilah "Lulus Murni Cum Laude" saya rasa cocok sebagai kalimat euforia atas keberhasilan si tangguh nan eksotis Terios melewati rute ekstrim. "...Tim sangat beruntung karena mengendarai SUV tangguh dan handal..." (Salah satu baris dalam postingan Daihatsu yang berjudul "Daihatsu Terios Jinakkan Medan Off Road Kaki Merapi"). Yeeaaah, si tangguh dan eksotis itu berhasil lagi...
Si Tangguh nan Eksotis itu Berhasil Lagi Sumber Gambar: Blog Kang Harris Maulana |
Puas menaklukkan kaki gunung merapi, tim Terios Sahabat Petualang kemudian kembali bersiap menghadapi tantangan berikutnya. Dalam perjalanan ini, nampaknya sahabat-sahabat petualang sudah mulai mengeluarkan sifat asli mereka, tidak lagi canggung satu sama lainnya, mulai menciptakan kedekatan dan kehangatan diantara sesama peserta konvoi. Memanfaatkan Handy-Talky untuk berkomunikasi satu sama lainnya untuk bercanda, bermain tebak-tebakan, dan menjalin keakraban selama melintasi rute panjang menuju Malang, Jawa Timur. Dengan modal keakraban dan kehangatan yang telah mereka jalin selama perjalanan, tim bersiap menyambut lika-liku medan pegunungan di Kota Apel, Malang. Disini, surga dunia semakin jelas terlihat. Nampaknya mereka benar-benar telah menemukan apa yang disebut dengan "Hidden paradise", dan salah satu dari 7 Hidden Paradise itu bernama "Ranu Pani".
Kawasan Ranu Pani, Malang Sumber Gambar: Blog Kang Harris Maulana |
Untuk eksplorasi berikutnya, para sahabat petualang bersama 7 unit si tangguh nan eksotis Terios masih akan disuguhi medan yang tidak kalah ekstrimnya, namun, Daihatsu Terios dengan tenang dan gagahnya terus melaju melintasi jalan bebatuan kerikil dengan kecepatan diatas 40KM/Jam. Wajar saja, integrasi suspensi yang mumpuni dengan balutan interior yang eksotis membuat petualangan tersebut terasa nyaman dan mewah. Penumpang tidak akan merasakan turbulensi meskipun keempat ban Terios menapak di jalan bebatuan. Seperti itulah gambaran ketenangan Daihatsu Terios dalam perjalanannya menggapai surga dunia berikutnya di kawasan Pulau Dewata, Bali. Hidangan Ayam Betutu menunggu sahabat petualang disana. Terus pacu Teriosmu kawan-kawan...
Kembali Meneruskan Perjalanan - Mengeksplorasi Surga Dunia Berikutnya
Untuk eksplorasi selanjutnya, dari penginapan di Kota Mataram, tim kemudian bertolak menuju Pulau Lombok, tepatnya di Desa Sade, Lombok Tengah. Disana sahabat petualang #Terios7Wonders menemukan keunikan yang tidak akan pernah ditemui di tempat lain. Jika tidak ada publikasi dari media, rekan-rekan blogger, dan dari pihak Daihatsu, mungkin Anda tidak akan pernah tahu akan hal ini. Uniknya, penduduk Desa Sade menggunakan kotoran kerbau sebagai pembersih lantai. Alasannya, dengan kotoran kerbau, lantai akan terasa hangat dan bebas nyamuk. Wooww...
#Terios7Wonders - Menyisipkan Kegiatan Peduli Sesama dan Bertolak ke Pantai Pink, Lombok
Hari berikutnya, tim bertolak dari Desa Sade menuju Desa Kawo yang masih berada di wilayah Lombok Tengah. Disana teman-teman sahabat petualang menyempatkan diri untuk mampir di SMA Al-Masyhudien. Bukan untuk pamer kemewahan, melainkan untuk membagikan buku-buku pelajaran kepada pihak sekolah. Semoga buku-buku yang disumbangkan bisa mencerdaskan, paling tidak untuk siswa-siswi SMA Al-Masyhudien. Amiin... Selepas dari SMA Al-Masyhudien, tim bertolak menuju Pantai Pink, Lombok dengan melalui hutan gersang dan medan bebatuan. Perjalanan menghabiskan waktu selama 2 jam. Benar-benar perjalanan yang panjang dan melelahkan. Tapi tenang, mereka aman dengan Terios.
Kehilangan Sunset di Selog Belanak
Siapa yang tidak berdecak kagum melihat sunset?! Semua dari kita tentu menyimpan kagum untuk yang satu ini. Tidak heran jika tim sahabat petualang mengejar ini di Selog Belanak. Namun sayang, kali ini tim sahabat petualang dipaksa untuk menikmati sunset diperjalanan menuju kesana. Sayang sekali... Untungnya sisa-sisa sunset masih sempat diabadikan, dan masih terlihat indah.
Destinasi Meneguk Susu Kuda Liar Sumbawa
Kali ini, giliran si tangguh nan eksotis terios dimanjakan. Lelah mengarungi lautan aspal, medan berbatu dan berpasir, hingga kontur pegunungan, tugas 7 unit Daihatsu Terios kemudian digantikan oleh kapal ferry dengan destinasi Pulau Sumbawa. Jika saya mengatakan Terios juga sanggup melintasi lautan, silahkan close halaman ini. Mungkin saya sedang bercerita film kartun. Hahaha... Oke, kembali kelaptop. Eehhh, Kembali ke realita maksudnya. Setibanya di tujuan, 7 kereta besi Terios ternyata disambut oleh senior-seniornya, Daihatsu Feroza. Sebagai pendahulu, mereka kemudian mengawal adik-adik tangguhnya menuju Pelabuhan Sape untuk kembali meneruskan perjalanan ke destinasi berikutnya, Nusa Tenggara Timur.
Bersolek di Pulau Komodo
Saya kurang sepakat dengan pemilihan kalimat "Dengan ini berakhir sudah rangkaian perjalanan yang diikuti oleh 7 jurnalis dan 7 travel blogger dengan 7 unit Daihatsu Terios" dalam postingan yang berjudul "Daihatsu Terios Jelajahi Pulau Komodo" karena menurut saya, ini bukanlah akhir dari perjalanan. Saya lebih senang menyebut ini dengan istilah "Persinggahan Panjang". Yah, saya yakin Pulau Komodo bukanlah tempat terakhir.
Lewat petualangan bertajuk #Terios7Wonders, Daihatsu saya anggap berhasil menegaskan bahwa Indonesia sungguh merupakan negara yang penuh anugerah yang bermandikan eksotisme keindahan alam. Upaya mengeksplorasi keindahan alam seperti ini patut diapresiasi mengingat belum banyak yang mengetahui akan keindahan alam yang tersebar di daratan, pegunungan, dan lautan Indonesia, baik warga negara Indonesia sendiri, maupun warga negara asing. Poin kedua, dan yang tak kalah serunya, #Terios7Wonders juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan lain seperti kegiatan pelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman 10.000 pohon di kawasan DIY dan kegiatan bertema sosial dalam rangka membantu sesama seperti pembagian beasiswa kepada anak yatim berprestasi dan pembagian buku pelajaran ke SMA Al-Masyhudien. Saya sendiri berharap agar supaya #Terios7Wonders bisa menjadi ajang eksplorasi yang diadakan secara berkala. Hal lain yang patut disyukuri adalah kesediaan Daihatsu karena telah mengikutsertakan 7 blogger dalam perjalanannya mengeksplorasi "7 Hidden Paradise" di tanah air. Dengan begitu, publikasi terkait eksplorasi eksotisme keindahan alam Indonesia bisa semakin meluas dan benar-benar ter-eksplor. Hal ini sejalan dengan misi yang melatar-belakangi diadakannya #Terios7Wonders.
#Terios7Wonders - Menyisipkan Kegiatan Peduli Sesama dan Bertolak ke Pantai Pink, Lombok
Hari berikutnya, tim bertolak dari Desa Sade menuju Desa Kawo yang masih berada di wilayah Lombok Tengah. Disana teman-teman sahabat petualang menyempatkan diri untuk mampir di SMA Al-Masyhudien. Bukan untuk pamer kemewahan, melainkan untuk membagikan buku-buku pelajaran kepada pihak sekolah. Semoga buku-buku yang disumbangkan bisa mencerdaskan, paling tidak untuk siswa-siswi SMA Al-Masyhudien. Amiin... Selepas dari SMA Al-Masyhudien, tim bertolak menuju Pantai Pink, Lombok dengan melalui hutan gersang dan medan bebatuan. Perjalanan menghabiskan waktu selama 2 jam. Benar-benar perjalanan yang panjang dan melelahkan. Tapi tenang, mereka aman dengan Terios.
Daihatsu in Lombok Sumber Gambar: Daihatsu |
Siapa yang tidak berdecak kagum melihat sunset?! Semua dari kita tentu menyimpan kagum untuk yang satu ini. Tidak heran jika tim sahabat petualang mengejar ini di Selog Belanak. Namun sayang, kali ini tim sahabat petualang dipaksa untuk menikmati sunset diperjalanan menuju kesana. Sayang sekali... Untungnya sisa-sisa sunset masih sempat diabadikan, dan masih terlihat indah.
Sisa-sisa Sunset yang Masih Terlihat Indah Sumber Gambar: Daihatsu |
Kali ini, giliran si tangguh nan eksotis terios dimanjakan. Lelah mengarungi lautan aspal, medan berbatu dan berpasir, hingga kontur pegunungan, tugas 7 unit Daihatsu Terios kemudian digantikan oleh kapal ferry dengan destinasi Pulau Sumbawa. Jika saya mengatakan Terios juga sanggup melintasi lautan, silahkan close halaman ini. Mungkin saya sedang bercerita film kartun. Hahaha... Oke, kembali ke
Bersolek di Pulau Komodo
Saya kurang sepakat dengan pemilihan kalimat "Dengan ini berakhir sudah rangkaian perjalanan yang diikuti oleh 7 jurnalis dan 7 travel blogger dengan 7 unit Daihatsu Terios" dalam postingan yang berjudul "Daihatsu Terios Jelajahi Pulau Komodo" karena menurut saya, ini bukanlah akhir dari perjalanan. Saya lebih senang menyebut ini dengan istilah "Persinggahan Panjang". Yah, saya yakin Pulau Komodo bukanlah tempat terakhir.
Persinggahan Panjang - Pulau Komodo Sumber Gambar: Daihatsu |
Lewat petualangan bertajuk #Terios7Wonders, Daihatsu saya anggap berhasil menegaskan bahwa Indonesia sungguh merupakan negara yang penuh anugerah yang bermandikan eksotisme keindahan alam. Upaya mengeksplorasi keindahan alam seperti ini patut diapresiasi mengingat belum banyak yang mengetahui akan keindahan alam yang tersebar di daratan, pegunungan, dan lautan Indonesia, baik warga negara Indonesia sendiri, maupun warga negara asing. Poin kedua, dan yang tak kalah serunya, #Terios7Wonders juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan lain seperti kegiatan pelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman 10.000 pohon di kawasan DIY dan kegiatan bertema sosial dalam rangka membantu sesama seperti pembagian beasiswa kepada anak yatim berprestasi dan pembagian buku pelajaran ke SMA Al-Masyhudien. Saya sendiri berharap agar supaya #Terios7Wonders bisa menjadi ajang eksplorasi yang diadakan secara berkala. Hal lain yang patut disyukuri adalah kesediaan Daihatsu karena telah mengikutsertakan 7 blogger dalam perjalanannya mengeksplorasi "7 Hidden Paradise" di tanah air. Dengan begitu, publikasi terkait eksplorasi eksotisme keindahan alam Indonesia bisa semakin meluas dan benar-benar ter-eksplor. Hal ini sejalan dengan misi yang melatar-belakangi diadakannya #Terios7Wonders.
Jika Anda membaca postingan ini dari
awal hingga akhir, tentu Anda sudah terbayang bagaimana ketangguhan Daihatsu
Terios yang mampu digeber melintasi ribuan kilometer dengan medan yang
bervariasi, mulai dari jalan datar dan mulus, jalan berlubang, mendaki dan berkelok, hingga
pada medan berpasir yang ekstrim. Tidak salah jika Daihatsu Terios mengusung tema "Sahabat petualang". 7 kata untuk pembuktian ini, "Daihatsu Terios Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan". Benar-benar luar biasa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1. Nice post gan...
2. Nice info gan...
3. Sangat bermanfaat...
4. Mantap gan
5. Dan lain-lain yang sejenis
Komentar seperti diatas tidak akan ditampilkan. Berkomentarlah yang wajar, yang sesuai dengan tema postingan. Salam sukses dan terima Kasih...