Rabu, 28 September 2011

Tujuan Strategi Belajar

Mengajar, pada dasarnya mencakup mengajari siswa tentang belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir, dan bagaimana memotivasi diri sendiri (Weistein and Meyer as cited in Nur, 2000). Secara lebih detail, Weistein dan Meyer dalam Nur (2000;6 mengatakan:

Merupakan hal yang aneh apabila kita mengharapkan siswa belajar namun jarang mengajarkan mereka tentang belajar. Kita mengharapkan siswa untuk memecahkan masalah, namun tidak mengajarkan mereka tentang pemecahan masalah. Dan sama halnya, kita kadang-kadang meminta siswa memngingat sejumlah besar bahan ajar, namun jarang mengajarkan mereka tentang seni menghafal. Sekarang tibalah waktunya kita membenahi kelemahan tersebut, tibalah waktunya kita mengembangkan ilmu terapan tentang belajar dan pemecahan masalah dan memori. Kita perlu mengembangkan prinsip-prinsip umum tentang bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana memecahkan masalah, dan kemudian mengemasnya dalam bentuk pelajaran yang siap diterapkan, dan kemudian memasukkan metode-metode ini dalam kurikulum.

Menurut Arends (1997"245), pembelajar mandiri (self regulated learner) adalah pembelajar yang dapat melakukan hal penting dan memiliki karakteristik, antara lain:

  1. Mendiagnosis secara tepat suatu situasi pembelajaran tertentu;
  2. Memiliki pengetahuan strategi-strategi belajar efektif, bagaimana serta kapan menggunakannya;
  3. Dapat memotivasi diri sendiri tidak hanya karena nilai atau motivator eksternal;
  4. Mampu tetap tekun dalam tugas sehingga tugas itu terselesaikan; dan
  5. Belajar secara efektif dan memiliki motivasi abadi untuk belajar.